Hero Cover
Ruang Berita
Grup GoTo Mencatatkan Laba Sebelum Pajak Yang Disesuaikan Kuartalan Pertama dan Menaikkan Pedoman Kinerja Tahunan dalam Laporan Kinerja Kuartal Ketiga 2025
29 October 2025
title

 

 

Ikhtisar Kinerja

  • Mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan12 untuk pertama kali sebesar Rp62 miliar
  • GoTo menaikkan pedoman EBITDA yang disesuaikan³ tahun 2025 dari Rp1,4-1,6 triliun menjadi Rp1,8-1,9 triliun, mencerminkan kinerja yang kuat di seluruh segmen utama
  • GTV inti⁴ Grup tumbuh 43% YoY menjadi Rp102,8 triliun, sejalan dengan Pengguna Bertransaksi Tahunan (ATU)15 di Indonesia yang naik 33% menjadi 61,1 juta setara dengan 30% dari jumlah penduduk dewasa13
  • Pendapatan bersih Grup meningkat 21% YoY menjadi Rp4,7 triliun
  • EBITDA Grup yang disesuaikan³ tumbuh 239% YoY mencapai rekor tertinggi sebesar Rp516 miliar
  • EBITDA⁹ Grup positif selama empat kuartal berturut-turut, mencapai Rp369 miliar
  • Arus kas bebas (free cash flow) yang disesuaikan10 mencapai Rp247 miliar
  • Financial Technology mencapai rekor EBITDA yang disesuaikan³ sebesar Rp136 miliar, naik Rp201 miliar YoY, didorong oleh pertumbuhan pengguna dan pinjaman konsumen
  • On-Demand Services mencatatkan EBITDA yang disesuaikan³ sebesar Rp336 miliar, naik 115% YoY, mencerminkan kuatnya eksekusi, peningkatan efisiensi, dan integrasi ekosistem yang ditingkatkan
  • Imbalan jasa e-commerce mencapai Rp211 miliar

Jakarta, Indonesia, 29 Oktober 2025 – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (“Perseroan” atau “Grup GoTo”, BEI: GOTO), ekosistem digital terbesar di Indonesia, hari ini mengumumkan kinerja keuangan kuartal ketiga tahun 2025. Perseroan mencetak laba sebelum pajak yang disesuaikan12 untuk pertama kali serta menaikkan panduan kinerja untuk setahun penuh.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan: “Grup GoTo terus mencatatkan pertumbuhan sekaligus meningkatkan profitabilitas sejalan dengan upaya kami mencapai visi menjadi platform teknologi kelas dunia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pada kuartal ketiga, kami mencatatkan tonggak sejarah baru dengan mencapai laba sebelum pajak yang disesuaikan12 untuk pertama kali sebesar Rp62 miliar. Melalui momentum ini, kami menaikkan panduan kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan³ setahun penuh kami menjadi antara Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun,  yang menegaskan kepercayaan terhadap kemampuan kami untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan. Fokus kami tetap jelas yaitu untuk memberikan solusi yang konsisten, menyenangkan dan hemat biaya bagi konsumen sembari memaksimalkan penghasilan mitra pengemudi dan mitra pedagang.” 

Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, mengatakan: “Kinerja kuartal ketiga kami mencerminkan kemajuan berkelanjutan dalam efisiensi dan disiplin keuangan di seluruh bisnis. Kami mencapai rekor lain untuk EBITDA Grup yang disesuaikan³ dan menghasilkan arus kas bebas yang disesuaikan positif10, didukung oleh pertumbuhan pendapatan dan manajemen biaya yang disiplin. Berkat eksekusi yang disiplin dan investasi yang terarah, kami mampu berkembang, melayani lebih banyak pengguna dan melakukannya dengan lebih efisien. Seiring dengan ekosistem kami yang terus berkembang, kami memperkuat profitabilitas dan membangun pondasi keuangan yang tangguh untuk masa depan.”

Ikhtisar Kinerja Grup

 

Aktual

(dalam miliar Rupiah)

Untuk periode tiga bulan yang berakhir 30 September

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September

 

2025

2024

Perubahan

YoY %

2025

2024

Perubahan

YoY %

Indikator operasional            

GTV inti4

102.845

71.970

43%

275.826

197.835

39%

GTV2

176.484

137.363

28%

473.917

393.736

20%

             

Indikator keuangan

           

Pendapatan bersih

4.736

3.926

21%

13.295

11.663

14%

EBITDA yang disesuaikan3

516

15211

239%

1.336

(79)11

n/a

EBITDA9

369

(86)

n/a

816

(1.214)

n/a

Rugi periode berjalan

(255)

(1.693)

85%

(997)

(4.539)

78%

 

Pro-Forma1

(dalam miliar Rupiah)

Untuk periode sembilan bulan yang

berakhir 30 September

 

 

2025

2024

Perubahan

YoY %

     

Indikator operasional

           

GTV inti4

275.826

188.942

46%

     

GTV2

473.917

375.320

26%

     
             

Indikator keuangan

           

Pendapatan bersih

13.295

10.522

26%

     

EBITDA yang disesuaikan3

1.336

(14)11

n/a

     

EBITDA9

816

(1.344)

n/a

     

Rugi periode berjalan

(547)

(2.029)

73%

     

 

GTV inti⁴ Grup mencapai Rp102,8 triliun, naik 43% YoY. Total GTV² Grup mencapai Rp176 triliun, naik 28% YoY, sementara pendapatan bersih tumbuh 21% YoY menjadi Rp4,7 triliun. Pengguna Bertransaksi Tahunan (ATU)15 di Indonesia yang naik 33% menjadi 61,1 juta setara dengan 30% dari jumlah penduduk dewasa13.

 

Perseroan juga mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan12 untuk pertama kali sebesar Rp62 miliar, meningkat Rp728 miliar YoY. EBITDA Grup yang disesuaikan³ mencapai Rp516 miliar, tumbuh 239% YoY, sementara EBITDA⁹ positif selama empat kuartal berturut-turut, mencapai Rp369 miliar setara dengan perbaikan Rp455 miliar YoY. Peningkatan ini dihasilkan dari kinerja pendapatan yang lebih kuat dan manajemen biaya yang disiplin.

 

Perseroan mencatatkan arus kas bebas yang disesuaikan¹⁰ positif sebesar Rp247 miliar yang mencerminkan penguatan kinerja operasional dan keuangan.

 

Imbalan jasa e-commerce GoTo dari PT Tokopedia mencapai Rp211 miliar pada kuartal ketiga.

 

Perseroan mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Per 30 September 2025, GoTo memiliki Rp18 triliun (US$ 1,1 miliar) dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.

 

Perseroan juga terus mengembangkan inisiatif kecerdasan buatan (AI). Model Bahasa Besar (LLM) lanjutan telah memulai pelatihan di sepanjang kuartal ketiga dan memberikan efisiensi yang lebih tinggi dengan menggunakan lebih sedikit GPU serta mengungguli model 70 miliar parameter sebelumnya. GoTo juga meluncurkan platform AI internal bersama yang menyediakan akses terstandarisasi ke GPU, model, dan komponen yang dapat digunakan kembali, yang akan meningkatkan kecepatan pengembangan dan mengurangi biaya seiring waktu.

 

AI secara bertahap diintegrasikan ke seluruh ekosistem, yang pada akhirnya memungkinkan peningkatan pengalaman pengguna secara signifikan serta pengurangan waktu peluncuran pasar dan biaya. AI dan Otomatisasi (Automation) membantu meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 6% di sepanjang kuartal karena waktu tanggapan awal berkurang dan penyelesaian masalah tercapai lebih cepat. Uji coba dalam operasi penagihan Perseroan juga menunjukkan kinerja dan pembayaran kembali yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan pihak ketiga, dengan biaya layanan yang lebih rendah.

 

Financial Technology

(dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Untuk periode tiga bulan yang

berakhir 30 September

Untuk periode sembilan bulan yang

berakhir 30 September

 

2025

2024

Perubahan

YoY %

2025

2024

Perubahan

YoY %

Indikator operasional

 

 

 

     

GTV inti4

95.326

64.607

48%

253.698

169.177

50%

GTV2

169.950

130.597

30%

454.638

356.899

27%

Nilai buku pinjaman konsumen6

7.623

4.341

76%

7.623

4.341

76%

Pengguna bertransaksi bulanan (MTU, dalam jutaan)14

24,2

18,8

29%

22,4

17,3

29%

             

Indikator keuangan 

           

Pendapatan bersih

1.542

993

55%

4.104

2.400

71%

Pendapatan pinjaman7

1.037

565

84%

2.680

1.231

118%

EBITDA yang disesuaikan3

136

(65)

n/a

271

(481)

n/a

  • Pengguna bertransaksi bulanan (MTU)14 naik 29% YoY menjadi 24,2 juta, mencerminkan peningkatan adopsi aplikasi GoPay di kalangan pengguna premium dan pasar massal serta peningkatan penggunaan lintas platform dalam ekosistem GoTo. Fintech juga mencapai lebih dari 500 juta transaksi  dalam sebulan untuk pertama kalinya di September.

  • GTV inti⁴ tumbuh 48% YoY menjadi Rp95,3 triliun, didukung oleh kekuatan berkelanjutan bisnis pembayaran konsumen, didorong oleh pertumbuhan pengguna dan transaksi yang kuat.

  • Pendapatan bersih tumbuh 55% YoY menjadi Rp1,5 triliun, didukung oleh ekspansi pinjaman konsumen dan pertumbuhan stabil dalam transaksi pembayaran.

  • Pendapatan pinjaman⁷ tumbuh 84% YoY menjadi Rp1,0 triliun, sementara nilai buku pinjaman konsumen⁶ mencapai Rp7,6 triliun, naik 76% YoY.

  • EBITDA yang disesuaikan³ mencapai Rp136 miliar, menandai profitabilitas empat kuartal berturut-turut dan peningkatan Rp201 miliar YoY, didorong oleh peningkatan dalam bisnis pembayaran dan pinjaman.

  • Aplikasi GoPay terus mendorong pertumbuhan, menjadi yang terdepan di segmen pengguna menengah ke atas sebagai dompet digital nomor satu, dengan beragam mitra premium di berbagai kategori seperti travel dan layanan streaming.

  • GoPay juga mencatat pertumbuhan signifikan di segmen pasar massal, yang terutama didorong oleh fungsionalitas aplikasi, dengan retensi yang didukung oleh fitur interaktif seperti check-in harian dan mini-game (termasuk GoPay Pet), kini mencapai sekitar 24% pengguna aktif bulanan.

On-Demand Services

(dalam miliar Rupiah)

Untuk periode tiga bulan yang

berakhir 30 September

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September

 

2025

2024

Perubahan

YoY %

2025

2024

Perubahan

YoY %

Indikator operasional5

 

         

GTV2,5

16.743

16.348

2%

48.824

44.815

9%

Mobility2,5,8

6.253

6.220

1%

18.199

16.754

9%

Delivery2,5,8

10.490

10.128

4%

30.625

28.061

9%

             

Indikator keuangan

           

Pendapatan bersih5

3.205

2.901

10%

9.199

7.790

18%

Mobility5,8

796

715

11%

2.275

1.987

14%

Delivery5,8

2.409

2.186

10%

6.924

5.803

19%

             

EBITDA yang disesuaikan3

336

156

115%

978

412

137%

Mobility3,8

190

185

3%

595

510

17%

Delivery3,8

189

13

1.354%

508

61

733%

Biaya korporasi yang dialokasikan oleh Grup

(43)

(42)

-2%

(125)

(159)

21%

  • GTV²,On-Demand Services tumbuh 2,4% YoY menjadi Rp16,7 triliun, seiring dengan peningkatan profitabilitas Perseroan sembari melindungi pangsa pasar.

  • Pendapatan bersih⁵ meningkat 10% YoY, mencapai Rp3,2 triliun, yang didukung oleh peningkatan pendapatan dari periklanan (advertising), belanja insentif yang disiplin dan perubahan bauran produk.

  • EBITDA yang disesuaikan³ meningkat 115% YoY menjadi Rp336 miliar, menandai peningkatan EBITDA yang disesuaikan lima kuartal berturut-turut.

  • Perseroan tetap berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan secara berkelanjutan dan oleh karenanya menerapkan strategi yang mencakup pengembangan produk yang terdiferensiasi untuk segmen konsumen menengah ke atas maupun pasar massal, sekaligus membuka lebih banyak sinergi dalam ekosistem. Strategi ini akan menciptakan skala ekonomi yang menurunkan biaya pelayanan (cost-to-serve) dan memungkinkan pemberian harga yang lebih baik bagi konsumen, yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan serta pendapatan bagi mitra pengemudi dan mitra pedagang. 

  • Mobility:

    • GTV²,,Mobility tumbuh 1% menjadi Rp6,3 triliun karena kinerja operasional terus meningkat.

    • Pendapatan bersih⁵,⁸ meningkat 11% YoY, mencapai Rp796 miliar.

    • EBITDA yang disesuaikan³,⁸ meningkat 3% YoY menjadi Rp190 miliar.

    • Perseroan meluncurkan layanan transportasi roda dua untuk para komuter dengan harga terjangkau setiap hari di titik-titik transit. Layanan ini ditujukan bagi pengguna yang ingin tarif yang pasti dan bersedia menunggu sedikit lebih lama. Pada saat yang sama, diskon dikurangi dan sistem prioritas ditingkatkan untuk pengguna yang membutuhkan layanan cepat dan lebih mengutamakan kenyamanan.

  • Delivery:

    • GTV²,,Delivery tumbuh 4% menjadi Rp10,5 triliun.

    • Pendapatan bersih⁵,⁸ meningkat 10% YoY, mencapai Rp2,4 triliun.

    • EBITDA yang disesuaikan³,⁸ meningkat 1.354% YoY, mencapai Rp189 miliar.

    • Perseroan terus mendorong pertumbuhan bagi para pedagang dengan menyediakan fitur promosi yang memungkinkan penargetan konsumen secara lebih tepat. Hal ini telah mendorong pendapatan dari iklan yang mencapai 2% dari GMV Makanan, serta belanja promosi yang didanai pedagang yang meningkat 71% YoY.

    • Perseroan berencana untuk mengembangkan armadanya menjadi jaringan pengiriman terbesar dan tercepat di Indonesia.

Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG)

GoTo terus memperkuat dampak ESG-nya melalui inisiatif yang berfokus pada keberlanjutan, inklusi, dan pengembangan komunitas. Pencapaian di Kuartal III 2025 meliputi:

  • Peningkatan enam poin tahun-ke-tahun dalam skor Penilaian Keberlanjutan Perusahaan S&P Global, menempatkan Perseroan di persentil ke-91 di antara rekan-rekan industri.

  • Mempertahankan peringkat “A” MSCI ESG Perseroan.

  • Implementasi program Komunitas Mitra GoFood (KOMPAG) untuk meningkatkan kesadaran dan berbagi praktik terbaik yang membantu pedagang mengadopsi pengelolaan limbah makanan yang bertanggung jawab.

  • Revitalisasi Kelompok Sumber Daya Karyawan (ERG) Perseroan dengan fokus utama pada pemberdayaan perempuan, sambil juga mendukung inisiatif kesejahteraan dan keberlanjutan bagi semua karyawan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan rasa inklusif di seluruh organisasi.

Pedoman Kinerja 2025

GoTo mengharapkan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan karena memanfaatkan skala dan sinergi ekosistemnya. Perseroan menaikkan panduan EBITDA Grup yang disesuaikan³ setahun penuh 2025 dari Rp1,4-1,6 triliun menjadi Rp1,8-1,9 triliun dan tetap yakin dalam mencapai targetnya.

 

Prospek ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan perkiraan awal Perseroan, yang semuanya tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko termasuk peningkatan persaingan pasar, inflasi biaya, kondisi makroekonomi, dan variabel lainnya.

 

- AKHIR -

 

Tentang Grup GoTo

GoTo adalah ekosistem digital terbesar di Indonesia. Misi GoTo adalah 'memberdayakan kemajuan' dengan menyediakan infrastruktur teknologi dan solusi yang membantu semua orang untuk mengakses dan berkembang dalam ekonomi digital. Ekosistem GoTo menawarkan berbagai layanan, termasuk mobilitas, pengantaran, pembayaran, layanan keuangan, dan solusi teknologi untuk merchant. Selain itu, ekosistem ini juga menyediakan layanan e-commerce melalui Tokopedia dan layanan perbankan melalui kemitraannya dengan Bank Jago.

 

Pernyataan Berwawasan ke Depan (Forward-Looking Statements) 

Dokumen ini dapat memuat informasi berwawasan ke depan atau pernyataan berwawasan ke depan, termasuk namun tidak terbatas pada diskusi tentang strategi, rencana ke depan, dan kinerja keuangan indikatif (secara kolektif disebut “forward-looking information”). Forward-looking information ini didasarkan pada sejumlah ekspektasi, estimasi, proyeksi, dan asumsi manajemen saat ini. Meskipun dianggap wajar, forward-looking information ini tunduk pada risiko dan ketidakpastian yang signifikan, termasuk bisnis, ekonomi, persaingan, serta faktor lainnya. Forward-looking information bukan merupakan suatu jaminan atas kinerja di masa mendatang, dan untuk tidak sepenuhnya dijadikan sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi apa pun karena melibatkan risiko, ketidakpastian, dan faktor lain yang diketahui maupun yang tidak diketahui (termasuk risiko dan ketidakpastian dalam laporan keuangan konsolidasian GoTo dan Analisis dan Pembahasan Manajemen yang tersedia di situs web GoTo), yang mungkin dapat menyebabkan hasil aktual atau masa depan yang berbeda secara material dari yang dipaparkan atau tersirat dari forward-looking information tersebut. Setiap estimasi, strategi investasi, atau pandangan yang diungkapkan dalam dokumen ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini, dan/atau data dan informasi yang diberikan oleh pihak ketiga yang tidak terafiliasi, dan dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Grup GoTo belum melakukan verifikasi secara independen atas informasi apa pun yang diperoleh dari sumber pihak ketiga, yang dapat mempengaruhi keakuratan asumsi yang dibuat dan kesimpulan yang diambil. Kecuali diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, Grup GoTo menyangkal adanya tanggung jawab apa pun untuk memperbaharui informasi atau atau melakukan revisi terhadap forward- looking information apa pun, baik sebagai akibat dari adanya informasi atau peristiwa baru, atau lainnya. Para pembaca diminta untuk tidak bergantung semata-mata pada forward-looking information ini, yang tidak boleh dipandang, dengan sendirinya, sebagai dasar untuk membuat keputusan investasi.

Pengukuran Keuangan Non-PSAK
Grup GoTo menggunakan sejumlah ukuran keuangan non-Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK), termasuk EBITDA, EBITDA yang disesuaikan, laba sebelum pajak yang disesuaikan dan arus kas bebas yang disesuaikan untuk memahami dan mengevaluasi kinerja operasional utama Grup GoTo. Namun, definisi pengukuran keuangan non-PSAK yang digunakan oleh Grup GoTo yang disajikan di sini mungkin berbeda dari yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan lain, dan oleh karena itu mungkin tidak dapat saling dibandingkan. Selanjutnya, pengukuran keuangan non-PSAK ini memiliki keterbatasan tertentu, karena tidak mencakup dampak dari biaya-biaya tertentu yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi Grup GoTo yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Dengan demikian, pengukuran keuangan non-PSAK ini harus dipertimbangkan sebagai informasi tambahan, bukan sebagai pengganti, atau terpisah dari, pengukuran yang disusun sesuai dengan PSAK.

Pengukuran non-PSAK tidak dimaksudkan untuk menggantikan penyajian hasil keuangan Grup GoTo sesuai dengan PSAK. Namun, Grup GoTo percaya bahwa penyajian EBITDA, EBITDA yang disesuaikan, laba sebelum pajak yang disesuaikan dan arus kas bebas yang disesuaikan memberikan informasi tambahan kepada investor untuk memfasilitasi perbandingan kinerja masa lalu dan saat ini, dengan mengecualikan item-item yang menurut Grup GoTo tidak mencerminkan operasi berkelanjutan Grup GoTo karena besarnya dan/atau sifatnya. EBITDA, EBITDA yang disesuaikan, laba sebelum pajak yang disesuaikan dan arus kas bebas yang disesuaikan yang disajikan di sini mungkin tidak dapat dibandingkan dengan pengukuran dengan istilah serupa yang disajikan oleh perusahaan-perusahaan lain, yang mungkin menggunakan dan menentukan pengukuran ini secara berbeda. Oleh karena itu, pengukuran non-PSAK ini tidak boleh dibandingkan dengan yang disajikan oleh perusahaan-perusahaan lain.

Informasi Keuangan Konsolidasian
Grup GoTo telah menyajikan hasil untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September 2025, 30 Juni 2025, 31 Maret 2025, 31 Desember 2024, dan 30 September 2024 yang telah disiapkan oleh dan merupakan tanggung jawab manajemen. Informasi keuangan konsolidasian untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September 2025, 30 Juni 2025, 31 Maret 2025, 31 Desember 2024, dan 30 September 2024 belum diaudit, ditelaah, diperiksa, atau diterapkan prosedur apapun. Oleh karena itu, tidak terdapat opini atau bentuk keyakinan lainnya yang diungkapkan sehubungan dengan setiap dan seluruh informasi keuangan konsolidasian untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2025, 30 Juni 2025, 31 Maret 2025, 31 Desember 2024, dan 30 September 2024 yang disajikan dalam dokumen ini.

Grup GoTo juga telah menyajikan beberapa informasi keuangan konsolidasian secara proforma seolah-olah Tokopedia dan kegiatan usaha pengiriman serta fulfillment terkait di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasikan sejak 1 Januari 2024. Informasi keuangan proforma tersebut telah disusun berdasarkan informasi keuangan historis Grup GoTo. Informasi keuangan proforma ini (i) tidak dapat diartikan sebagai penyajian lengkap atas kinerja keuangan atau hasil operasi Grup GoTo jika transaksi-transaksi tersebut telah diselesaikan pada dan untuk periode yang disajikan; (ii) disajikan berdasarkan informasi dan perkiraan serta asumsi yang tersedia saat ini yang diyakini oleh manajemen Grup GoTo wajar pada tanggal diterbitkannya dokumen ini; (iii) diperuntukkan untuk tujuan penyajian informasi semata; dan (iv) tidak mencerminkan seluruh keputusan yang diambil oleh Grup GoTo setelah dekonsolidasi. Selain itu, informasi keuangan proforma tersebut disajikan hanya untuk tujuan ilustrasi dan informasi semata serta tidak selalu mencerminkan hasil operasional atau kondisi keuangan Grup GoTo di masa mendatang sebagai perusahaan independen yang sahamnya diperdagangkan secara publik. Informasi keuangan proforma yang tercantum dalam dokumen ini telah disiapkan oleh dan merupakan tanggung jawab manajemen. Informasi keuangan proforma ini belum diaudit, ditinjau, diperiksa, atau dikenakan prosedur apa pun oleh konsultan pihak ketiga atau akuntan publik bersertifikat independen. Oleh karena itu, tidak ada pendapat atau bentuk jaminan lainnya yang diberikan terkait dengan informasi keuangan proforma yang disajikan dalam dokumen ini.

  1. Indikator proforma mengasumsikan Tokopedia dan usaha pengiriman dan fulfillment di bawah GoTo Logistics telah didekonsolidasi dari Grup GoTo sejak 1 Januari 2024. Indikator-indikator per segmen adalah sesuai dengan yang dilaporkan, kecuali dinyatakan lain.
  2. Nilai transaksi bruto (GTV) adalah sebuah representasi pengukuran operasional yang mencakup:
      1. jumlah nilai waktu transaksi dari segmen On-Demand Services serta berbagai item tambahan, termasuk biaya tol dan tip
      2. jumlah nilai produk dan layanan yang tercatat dari platform e-commerce kami, di luar Tokopedia,
      3. jumlah nilai total volume pembayaran, atau TPV, yang diproses melalui platform financial technology kami, dan
      4. di luar jumlah transaksi antarperusahaan di antara entitas di dalam perusahaan yang telah dieliminasi saat konsolidasi.
  3. Grup GoTo menghitung EBITDA yang disesuaikan, yang merupakan pengukuran keuangan non-PSAK, dimulai dengan rugi sebelum pajak penghasilan, disesuaikan dengan (i) biaya penyusutan dan amortisasi; (ii) pendapatan keuangan; (iii) biaya bunga; (iv) kerugian penurunan nilai aset atas kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual; (v) (pembalikan)/kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama; (vi) kerugian atas penurunan nilai goodwill; (vii) penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan; (viii) (pembalikan)/kerugian penurunan nilai aset tak berwujud dan aset tetap; (ix) biaya kompensasi berbasis saham; (x) (keuntungan)/kerugian selisih kurs, bersih; (xi) bagian (keuntungan)/kerugian bersih entitas asosiasi dan ventura bersama; (xii) (keuntungan)/kerugian pelepasan investasi dan dilusi investasi, bersih; (xiii) pendapatan dividen; (xiv) donasi dan (xv) non-recurring items.
  4. GTV inti adalah GTV dengan mengecualikan GTV dari gerbang pembayaran mitra pedagang (merchant payment gateway) untuk segmen financial technology dan GTV di Vietnam untuk segmen On-Demand Services.
  5. Tidak memasukkan Vietnam.
  6. Nilai buku pinjaman konsumen yang disalurkan mencakup pinjaman di dalam dan di luar neraca serta pokok pinjaman yang belum dilunasi. Pinjaman di luar neraca merupakan pinjaman yang berasal dari segmen Financial Technology tetapi didanai melalui pengaturan penyaluran pinjaman dengan mitra penyalur lembaga keuangan lainnya.
  7. Pendapatan pinjaman mengacu pada jasa pinjaman pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian perseroan catatan 25.
  8. Di On-Demand Services: Mobility mencakup bisnis transportasi online kendaraan roda dua dan roda empat. Delivery mencakup jasa pengantaran makanan online, logistik on-demand, dan bisnis quick commerce.
  9. EBITDA Grup adalah laba/(rugi) dari operasi dengan mengecualikan biaya penyusutan dan amortisasi serta komponen tidak berulang (non-recurring items).
  10. Arus kas bebas yang disesuaikan adalah arus kas operasi setelah disesuaikan dengan capital expenditures, pembiayaan dan pinjaman yang disalurkan kepada pengguna, bersih serta penerimaan dari pengguna - dikurang pembayaran kepada pedagang, penyedia jasa, dan pemberi pinjaman.
  11. Per kuartal I 2025, EBITDA yang disesuaikan telah disajikan ulang dengan mengecualikan keuntungan dan kerugian selisih kurs yang telah direalisasi guna memastikan bahwa angka tersebut secara akurat mencerminkan kinerja operasional yang mendasarinya.
  12. Laba/(rugi) sebelum pajak yang disesuaikan dihitung dengan menggunakan rugi periode berjalan sebagai dasar, kemudian ditambahkan kembali beban pajak penghasilan serta bagian kerugian bersih dari PT Tokopedia.
  13. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk dewasa di Indonesia (berusia 20 tahun ke atas) diperkirakan mencapai sekitar 194,7 juta jiwa per Juni 2025.
  14. MTU Fintech berarti rata-rata Pengguna Bertransaksi Bulanan menggunakan Layanan Teknologi Finansial, baik di dalam platform maupun di luar platform, selama periode pelaporan.
  15. Pengguna Bertransaksi Tahunan (ATU) berarti jumlah pengguna unik yang menggunakan produk On-Demand Services atau Layanan Fintech, baik di dalam platform maupun di luar platform, selama dua belas bulan terakhir hingga akhir periode yang pelaporan.

 

Kontak:

Media

GoTo Group: corporate.affairs@gotocompany.com

 

Investor/analis

GoTo Group: ir@gotocompany.com

 

Powered By
goto